Bansari, Juli 2025 – Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat desa, peran kader Posyandu sangatlah penting. Oleh karena itu, Pemerintah Desa Bansari bersama Puskesmas Bansari dan Tim KKN menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu yang bertujuan untuk memperkuat keterampilan dan kompetensi para kader dalam mendukung transformasi pelayanan kesehatan primer di tingkat desa. Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bansari sekaligus Ibu Lurah, yang menegaskan pentingnya peran kader dalam menjalankan fungsi Posyandu secara optimal. “Sekarang Posyandu kan sudah banyak yang berbasis terpadu, bukan cuma timbang bayi, tapi juga edukasi kesehatan dan pelayanan dasar lainnya. Maka dari itu, kader-kadernya pun harus hebat, tangguh, dan terus belajar,” ujar beliau dalam arahannya.

Evaluasi Kinerja dan Harapan Kader yang Lebih Kompeten

Dalam sambutan lanjutan, Kepala Puskesmas Bansari, Ibu Amel, menjelaskan bahwa sebelumnya para kader telah mengikuti pelatihan dan asesmen sebagai bentuk penilaian kemampuan dasar mereka. Namun, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar kader belum mencapai standar minimal kompetensi, dengan nilai banyak yang belum mencapai 50 persen. “Karena itu, kegiatan ini kita laksanakan kembali sebagai bentuk evaluasi dan penguatan. Harapan kami, tahun depan semua kader bisa lulus dan mahir dalam 25 keterampilan dasar kader Posyandu,” tegasnya. 

Kegiatan ini menjadi langkah serius untuk menjadikan para kader sebagai agen perubahan kesehatan desa yang profesional dan terpercaya. Upaya peningkatan kapasitas ini tidak hanya untuk memperbaiki pengetahuan teknis, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan semangat pelayanan kepada masyarakat.

Dua Materi Utama: Kesehatan Primer dan Pendampingan KKN

Pelatihan kali ini mencakup dua materi utama. Materi pertama disampaikan oleh tim dari Puskesmas Bansari dengan tajuk “Penguatan Posyandu Bidang Kesehatan dalam Mendukung Transformasi Layanan Primer”. Materi ini membahas berbagai aspek penguatan peran kader dalam konteks sistem kesehatan nasional yang kini sedang bertransformasi, termasuk pentingnya pencegahan, edukasi, dan pelayanan promotif-preventif.

Sementara itu, materi kedua akan diberikan oleh Tim KKN dari Universitas Gadjah Mada yang tengah menjalankan pengabdian masyarakat di Desa Bansari. Materi ini bersifat pelengkap dan kontekstual, dirancang untuk mendukung peran kader dalam pelayanan berbasis komunitas dan penggunaan media edukatif yang kreatif dan mudah diterapkan di lapangan.

Posyandu sebagai Pilar Kesehatan Desa Bansari

Sebagai desa yang aktif dalam pengembangan masyarakat, Desa Bansari sangat menyadari bahwa keberhasilan program kesehatan tidak lepas dari kualitas kader-kader Posyandu. Terlebih lagi, dengan tingginya tingkat kunjungan dan aktivitas masyarakat, serta adanya kelompok rentan seperti balita dan lansia, pelayanan Posyandu harus selalu prima dan responsif.

Posyandu bukan sekadar tempat penimbangan balita, tetapi juga menjadi pusat informasi, pendampingan kesehatan keluarga, serta titik awal dari sistem kesehatan berbasis masyarakat. Maka, memperkuat kapasitas kader bukan hanya kebutuhan, tetapi juga komitmen bersama untuk memastikan seluruh warga Desa Bansari mendapatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas. Kegiatan pelatihan ini bukan sekadar formalitas pelengkap program, tetapi merupakan langkah strategis dalam membangun sistem pelayanan kesehatan desa yang kuat, berkelanjutan, dan manusiawi. Harapannya, kader Posyandu di Desa Bansari tidak hanya mampu lulus standar asesmen tahun depan, tetapi juga menjadi kader yang ahli, berdedikasi, dan dicintai masyarakat. 

Dengan sinergi antara pemerintah desa, Puskesmas, dan masyarakat—dibantu pula oleh semangat generasi muda dari Tim KKN Desa Bansari terus melangkah maju menuju cita-cita bersama: desa yang sehat, mandiri, dan berdaya.