Bansari, 8 Juli 2025 - Untuk memperingati ulang tahun yang ke-24, Komunitas Pecinta Alam Sindoro (KOMPAS) menandai tonggak baru dalam kiprahnya dengan meresmikan kembali jalur pendakian Gunung Sindoro via Bansari. Bukan hanya sebagai organisasi pecinta alam biasa, KOMPAS berharap agar momentum ini menjadi semangat baru untuk menjadikan Bansari sebagai destinasi wisata pendakian unggulan di Kabupaten Temanggung. Selain acara peresmian kembali jalur pendakian Gunung Sindoro Via Bansari, acara juga dimeriahkan dengan pemotongan tumpeng, kue, doa bersama, dan pemutaran video kilas balik perjalanan KOMPAS yang turut menambah semangat dan rasa bangga terhadap perjuangan yang telah dilalui selama dua dekade lebih.
Acara ini dihadiri langsung oleh beberapa pihak terkait seperti Kepala Desa Bansari, perwakilan Kepala Dusun, anggota DPRD Kabupaten Temanggung, tokoh masyarakat, alumni KOMPAS, mahasiswa KKN UGM, dan para pemuda Karang Taruna, menjadikan momentum ini sebagai kolaborasi yang solid antara komunitas, pemerintah, dan generasi muda. Dalam sambutannya, Bapak Herlan selaku Kepala Desa Bansari menyampaikan harapannya agar KOMPAS tidak hanya dikenal sebagai komunitas pecinta alam semata, melainkan juga sebagai bagian penting dari destinasi wisata Temanggung, khususnya Desa Bansari sekaligus menjadi barometer pariwisata alam Bansari yang dikenal luas di tingkat nasional. Sementara itu, Bapak Siswanto selaku perwakilan anggota DPRD Kabupaten Temanggung menyampaikan dukungan penuh untuk turut berkolaborasi, beliau juga menegaskan bahwa KOMPAS telah resmi berbadan hukum dan merupakan mitra kerja strategis pemerintah daerah, dengan harapan pada tahun 2026 akan mendapatkan dukungan anggaran lanjutan. Gading Arif selaku perwakilan mahasiswa KKN UGM juga turut memberikan apresiasinya atas semangat dan kekompakan komunitas, serta harapan agar KOMPAS terus berkembang sebagai komunitas yang inspiratif dan adaptif.
Penguatan Identitas Digital Inovatif Untuk Mendukung Promosi Jalur Pendakian
Dalam sesi diskusi bersama, Pihak KOMPAS bersama Karang Taruna Desa Bansari menyoroti pentingnya penguatan media sosial sebagai ujung tombak promosi jalur pendakian Gunung Sindoro Via Bansari. Kini, tim admin KOMPAS akan berkomitmen untuk turut mengaktifkan kembali akun sosial media yang lebih komperhensif seperti melalui platform Instagram dan tikok sebagai sarana utama untuk memperkenalkan fasilitas basecamp dan keunikan tiap pos pendakian.
Salah satu yang menjadi sorotan unik dari jalur pendakian ini adalah "Pos Ojek" di atas Pos 4, sebuah shelter unik yang sempat viral dan akan terus dikembangkan sebagai daya tarik ikonik jalur Bansari. Kenya Azzahra, dan Dian Rizki selaku perwakilan mahasiswa KKN UGM turut berdiskusi dan memberikan pendapat sebagai “gen-Z” untuk turut mendorong penggunaan video singkat di TikTok untuk menyasar generasi muda yang lebih menyukai informasi visual dibandingkan tulisan. Lebih lanjut, Kenya Azzahra, dan Dian Rizki mengharapkan terciptanya kerja sama antara anggota pengurus harian KOMPAS, pemerintah, pemuda, akademisi, untuk menjadi media partner agar bisa memperluas jangkauan publikasi.
Pesan Penting: Jalur Dibuka Resmi, Mari Jaga dan Promosikan Bersama
Dalam pernyataan resminya, “Bapak Gondes” selaku salah satu sesepuh pendiri KOMPAS mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat, pendaki, dan komunitas pecinta alam untuk turut menjaga jalur yang kini telah dibuka resmi. Beliau juga turut mengundang bagi seluruh pihak, termasuk rekan-rekan alumni dan masyarakat luas untuk ikut serta dalam menyambut para pendaki serta berpartisipasi dalam perawatan jalur dan kegiatan promosi. Selain itu, KOMPAS juga mengumumkan bahwa pada 12–13 Juli mendatang, Basecamp Bansari akan menjadi titik awal kegiatan pendakian besar-besaran yang melibatkan peserta dari luar daerah. Diharapkan, ini menjadi langkah awal yang menunjukkan bahwa Desa Bansari siap menjadi destinasi wisata pendakian unggulan di Temanggung.
Kepala Desa Bansari, Pak Herlan menutup acara dengan ajakan kepada seluruh masyarakat dan tim KKN untuk bersama-sama membuat konten kreatif dan promosi digital seputar jalur Bansari, yang nantinya akan dikirimkan kepada admin resmi KOMPAS untuk dipublikasikan secara berkala.
“Dengan semangat kolaborasi, mari kita jadikan momentum ini sebagai tonggak kemajuan wisata Bansari. KOMPAS bukan sekadar komunitas, tapi wajah dari destinasi pendakian masa depan,” , Tutur Bapak Herlan menutup acara ini.