Bansari, 12 Juli 2025 - Tradisi bukan hanya soal melestarikan warisan leluhur, tapi juga merayakan kebersamaan, rasa syukur, dan harmoni antara manusia dan alam. Hal inilah yang tercermin dalam pelaksanaan acara Sadranan Gunung Sindoro dan Wiwit Kopi 2025, yang digelar secara meriah dan khidmat di Desa Mranggen Kidul, bersama seluruh warga dan perangkat desa se-Kecamatan Bansari. Kegiatan budaya tahunan ini menjadi wujud rasa syukur masyarakat atas anugerah alam yang melimpah, terutama menjelang musim panen kopi yang menjadi salah satu komoditas unggulan di kawasan Gunung Sindoro. Selain menyelenggarakan selamatan dan doa bersama sebagai bentuk rasa syukur, acara ini juga menjadi simbol kekuatan warga dalam menjaga tradisi dan mempererat ikatan sosial antar masyarakat.
Kirab Gunungan Hingga Tahlil dan doa Bersama: Menyatukan Budaya dan Spiritualitas
Rangkaian kegiatan dimulai pada pagi hari dengan kirab gunungan hasil bumi, yang diarak oleh para prajurit dan masyarakat se-Kecamatan Bansari yang melambangkan harapan akan kemakmuran dan keberkahan hasil panen di tahun ini. Setelah kirab, warga disuguhkan dengan pertunjukan seni kuda lumping yang kemudian dilanjutkan dengan pembukaan resmi oleh MC, serta sambutan dari Camat Bansari dan perwakilan DPRD Kabupaten Temanggung. Dalam sambutan tersebut disampaikan informasi penting bahwa kawasan lokasi acara kini telah dikelola langsung oleh masyarakat, tidak lagi di bawah Perhutani yang ni menjadi langkah awal menuju penguatan kemandirian desa dalam pengelolaan wilayah dan potensi lokal.
Acara dilanjutkan dengan tahlil dan doa bersama sebagai bentuk spiritualitas yang kuat dalam budaya masyarakat Bansari dan dilanjutkan dengan makan bersama sehingga menciptakan suasana yang akrab dan penuh rasa persaudaraan. Sebagai penutup, digelar rebutan gunungan, momen yang penuh semangat dan menjadi simbol harapan akan limpahan rezeki bagi seluruh masyarakat.
Peran Kolaboratif: Warga, Pemerintah, hingga Mahasiswa
Acara ini dihadiri dan diramaikan dengan khidmat oleh perangkat desa se-Kecamatan Bansari, Camat Bansari, anggota DPRD Kabupaten Temanggung, masyarakat umum, wisatawan, dan mahasiswa KKN yang juga memberi warna tersendiri, karena mereka turut belajar langsung mengenai kekayaan budaya dan nilai-nilai lokal yang hidup dalam masyarakat.
Melalui kegiatan ini, masyarakat Kecamatan Bansari diingatkan kembali akan pentingnya rasa syukur, menjaga kebersamaan, dan melestarikan budaya sebagai bagian dari identitas yang perlu dijaga lintas generasi. Harapannya, melalui acara ini, masyarakat Bansari senantiasa mendapatkan keberkahan yang melimpah, serta tercipta hubungan yang harmonis antar warga, pemerintah desa, dan pemangku kepentingan lainnya. Sadranan dan Wiwit Kopi 2025 bukan hanya perayaan, tapi juga pengikat rasa dan semangat masyarakat Kecamatan Bansari untuk terus tumbuh sebagai masyarakat yang kuat, mandiri, dan penuh harapan.